Translate

12 pedoman dalam bernegosiasi



Berikut adalah beberapa aturan atau pegangan yang kita bisa jadikan prinsip pada saat bernegosiasi:
  1.  Ajukan pertanyaan-pertanyaan
  2.  Mendengarkan dengan baik ketika pihak lawan berbicara
  3. Tentukan target untuk setiap kesepakatan 
  4. Sampaikan aspirasi anda setinggi mungkin
  5. kembangkan strategi dan berbagai opsi yang ada
  6. berpikir seperti lumba-lumba: punya hasrat ingin tahu, cepat tanggap, matang dalam berpikir dan bertindak, serta cepat belajar dan kreatip.
  7. Bertindak jujur dan adil
  8. Jangan pernah menerima tawaran pertama dari pihak lawan
  9. Rundingkan dengan segala kekuatan/kekuasan yang kita miliki  jika memungkinkan untuk menekan pihak lawan
  10. Temukan dan pahami apa yang diinginkan oleh pihak lawan
  11. Mengutamakan sikap kooperatif dan bersahabat
  12. Manfaatkan kekuatan kompetisi yang kita miliki untuk memenangkan negosiasi

Cara bernegosiasi untuk menyelesaikan konflik


Negosiasi adalah dialog antara dua orang/pihak atau lebih  yang dimaksudkan untuk mencapai suatu kesepakatan atau hasil yang saling menguntungkan, dan juga untuk mengatasi beberapa perbedaan keinginan, sehingga bisa menguntungkan semua pihak.
Negosiasi terjadi dalam bisnis, organisasi non-profit, politik/pemerintah, proses hukum, antara negara/bangsa dan dalam situasi pribadi seperti pernikahan, perceraian, orangtua, dan kehidupan sehari-hari lainnya.

Apa yang harus ada sebelum bernegosiasi:
  •  Keinginan untuk memasuki tahap negosiasi
  •  Ada wilayah-wilayah potensial yang dapat dijadikan konsesi
  •  Kedua belah pihak mempunyai wewenang untuk menyesuaikan posisi mereka
  •  Masing-masing pihak telah mempersiapkan secara cermat posisi negosiasinya
Jangan bernegosiasi jika:
  •  Anda tidak memiliki kekuatan berunding
  •  Anda tidak memiliki sesuatu untuk dirundingkan
  •  Anda tidak memiliki Sasaran yang jelas
  • Anda tidak memiliki persiapan yang matang
  • Anda tidak mengetahui apa yang anda inginkan dalam negosiasi tersebut
Proses dalam negosiasi:


1. Persiapan:
·         Menetapkan tujuan
·         Kesiapan mental
·         Mengumpulkan informasi
·         Menelusuri pihak lawan dan kasusnya
·         Mengembangkan suatu strategi negosiasi
·         Mengetahui keterikatan atau batasan mandat yang diberikan kepada anda
·         Mempertimbangkan konsekuensi kegagalan

2. Pembukaan negosiasi:
·         Jangan memegang apapun di tangan anda ketika memasuki ruangan negosiasi
·         Ulurkan tangan untuk berjabat tangan terlebih dahulu
·         Jabat tangan dengan tegas dan singkat
·         Berikan senyum dan katakan sesuatu yang pas untuk mengawali pembicaraan

3. Memulai negosiasi
      Proposing:
·         Tunggu saat yang tepat bagi kedua belah pihak untuk memulai pembicaraan pada materi pokok negosiasi.
·         Sampaikan pokok-pokok keinginan atau tuntutan pihak anda secara jelas, singkat dan penuh percaya diri.
·         Tekankan bahwa anda atau organisasi anda berkeinginan untuk mencapai suatu kesepakatan dengan mereka
·         Sediakan ruang untuk manuver atau tawar-menawar dalam negosiasi, jangan membuat hanya dua pilihan ya atau tidak
·         Sampaikan bahwa “if you’ll give us this, we’ll give you that”

     Listening:
1.      Mendengarkan pihak lawan mengemukakan keinginan dan pendapatnya.

4. Zona tawar menawar
Kemungkinan perkembangan negosiasi:
Apabila negosiasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan maka kemungkinanakan menghasilkan suatu kesepakatan yang ideal. Jika proses tawar menawar menjadi alot maka ada beberapa kemungkina  hasil yang didapat yaitu negosiasi berhasil sesuai keinginan, negosiasi menghasilkan suatu kompromi, atau negosiasi mengalami kegagalan apabila kedua belah pihak tidak ada yang mengalah dan saling memaksakan kehendak.

5. Membangun kesepakatan
Apabila negosiasi mengalami kegagalan maka usahakan untuk tidak melibatkan emosi yang tidak terkendali. 
Sembunyikan amarah dan kesal ketika berunding dengan pihak lawan, dan jangan walkout dalam keadaan sangat marah

lalu bagaimana kalau proses negosiasi mengalami Deadlock: 
Cobalah untuk mencari bantuan pihak lain, misal melalui:
  • Konsiliasi
  • Mediasi
  • Arbitrasi

Mengenal 5 gaya manajer dalam menyelesaikan konflik


Konflik dalam bisnis adalah suatu kejadian alami yang biasa terjadi dalam suatu kegiatan bisnis atau di tempat kerja. Sangat penting untuk memahami tentang konflik dan bagaimana cara untuk mengatasinya
konflik tersebut.  
Kemampuan seseorang dalam merespon dan menyelesaikan konflik merupakan keahlian yang sangat diperlukan dalam masa sekarang ini agar bisnis yang kita bangun bisa sukses dan terus berkembang. Berbagai gaya yang dilakukan oleh manajer atau seorang pemimpin dalam menyelesaikan suatu konflik mungkin berbeda-beda, tergantung kemampuan dan pengalaman yang dimilikinya.

Berikut adalah lima gaya konflik seorang manajer dalam menyelesaikan konflik menurut Kenneth W. Thomas dan Ralph H. Kilmann:



 

  1. Akomodir: Terkesan mengalah, karena manajer jenis ini lebih mementingkan kerjasama dibandingkan mementingkan kepentingannya sendiri. Manajer jenis ini biasanya lebih peka perasaannya, lebih sensitif dalam membaca emosional, bahasa tubuh dan sinyal dari pihak lain. Bagaimanapun juga jenis manajer seperti ini akan merasa dimanfaatkan oleh pihak lawannya. Manajer ini dianggap sebagai seorang yang bijak karena lebih memilih hubungan baik daripada egonya sendiri.
  2. Penghindar: Manajer yang tidak suka bernegosiasi dan tidak melakukannya kecuali dibenarkan. Ketika negosiasi, manajer jenis ini  cenderung menunda dan menghindari aspek konfrontatif  dalam negosiasi; Namun, mereka dapat dianggap sebagai bijaksana dan diplomatik.
  3. Kolaborator:  Manajer yang menikmati negosiasi, yang melibatkan pemecahan masalah yang sulit dengan cara yang kreatif. Kolaborator pandai menggunakan negosiasi untuk memahami kekhawatiran dan kepentingan pihak lain. Mereka bisa, bagaimanapun, membuat masalah dengan mengubah situasi yang sederhana menjadi yang lebih kompleks
  4. Bersaing: Manajer yang menikmati negosiasi karena mereka memberikan kesempatan untuk memenangkan sesuatu. Negosiator kompetitif memiliki naluri yang kuat untuk semua aspek negosiasi dan sering strategis. Karena gaya mereka seringkali senang mendominasi proses tawar-menawar, negosiator kompetitif sering mengabaikan pentingnya hubungan baik.
  5. Kompromis: Manajer yang ingin menutup kesepakatan dengan melakukan apa yang adil dan setara bagi semua pihak yang terlibat dalam negosiasi. Kompromis dapat berguna ketika ada waktu yang terbatas untuk menyelesaikan kesepakatan; Namun, kompromis sering tidak perlu terburu-buru dalam proses bernegosiasi dan membuat konsesi terlalu cepat.


     
 
© 2009 Belajar & Berbagi Pengetahuan | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan