Konflik dalam bisnis adalah suatu kejadian alami yang biasa terjadi dalam suatu kegiatan bisnis atau di tempat kerja. Sangat penting untuk memahami tentang konflik dan bagaimana cara untuk mengatasinya
konflik tersebut.
konflik tersebut.
Kemampuan seseorang dalam merespon dan menyelesaikan konflik merupakan keahlian yang sangat diperlukan dalam masa sekarang ini agar bisnis yang kita bangun bisa sukses dan terus berkembang. Berbagai gaya yang dilakukan oleh manajer atau seorang pemimpin dalam menyelesaikan suatu konflik mungkin berbeda-beda, tergantung kemampuan dan pengalaman yang dimilikinya.
Berikut adalah lima gaya konflik seorang manajer dalam menyelesaikan konflik menurut Kenneth W. Thomas dan Ralph H. Kilmann:
- Akomodir: Terkesan mengalah, karena manajer jenis ini lebih mementingkan kerjasama dibandingkan mementingkan kepentingannya sendiri. Manajer jenis ini biasanya lebih peka perasaannya, lebih sensitif dalam membaca emosional, bahasa tubuh dan sinyal dari pihak lain. Bagaimanapun juga jenis manajer seperti ini akan merasa dimanfaatkan oleh pihak lawannya. Manajer ini dianggap sebagai seorang yang bijak karena lebih memilih hubungan baik daripada egonya sendiri.
- Penghindar: Manajer yang tidak suka bernegosiasi dan tidak melakukannya kecuali dibenarkan. Ketika negosiasi, manajer jenis ini cenderung menunda dan menghindari aspek konfrontatif dalam negosiasi; Namun, mereka dapat dianggap sebagai bijaksana dan diplomatik.
- Kolaborator: Manajer yang menikmati negosiasi, yang melibatkan pemecahan masalah yang sulit dengan cara yang kreatif. Kolaborator pandai menggunakan negosiasi untuk memahami kekhawatiran dan kepentingan pihak lain. Mereka bisa, bagaimanapun, membuat masalah dengan mengubah situasi yang sederhana menjadi yang lebih kompleks
- Bersaing: Manajer yang menikmati negosiasi karena mereka memberikan kesempatan untuk memenangkan sesuatu. Negosiator kompetitif memiliki naluri yang kuat untuk semua aspek negosiasi dan sering strategis. Karena gaya mereka seringkali senang mendominasi proses tawar-menawar, negosiator kompetitif sering mengabaikan pentingnya hubungan baik.
- Kompromis: Manajer yang ingin menutup kesepakatan dengan melakukan apa yang adil dan setara bagi
semua pihak yang terlibat dalam negosiasi. Kompromis dapat berguna ketika ada
waktu yang terbatas untuk menyelesaikan kesepakatan; Namun, kompromis sering
tidak perlu terburu-buru dalam proses bernegosiasi dan membuat konsesi terlalu cepat.
0 komentar:
Post a Comment